Langsung ke konten utama

Arbi Tanjung

Cari Blog Ini

ESAI

Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

Silek dan Orang Bonjol:Esai 6 Pemenang Terbaik Festival Silek Nusantara 2024 UPT Taman Budaya Sumatera Barat

Tambang Emas Liar di Sarang Harimau Sumater

Melestarikan Sungai di Pasaman Melalui Arung Jeram

Ini "Teman Duduk"Kita Sekarang, Bukan "Teman Duduk"nya M.Kasim

Nasib Tragis Orang-Orang yang Bergantung Pada Pohon Berdaun Uang

Andoeng Raboen Perempuan Kampung Koto Ikut Angkat

Senjata Bersama Tuanku Imam Bonjol

Soeara Bondjol Koran Pertama Orang Bonjol 1919-1925

Uang Kebersihan Pedagang di Pasar Bonjol Tahun 1924

Ulasan Cerpen Pelabuhan Balige Karya Arbi Tanjung

Puisi Jadi Penawar Kelangkaan Sumber Sejarah

Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer

Lintas Komunitas di Pasaman Bincang "Kotak Kesenangan"

Pelaku/pegiat/penikmat seni-budaya di Pasaman menutup tahun 2024 dengan menggelar bincang karya pertunjukan kolaborasipantomim dan beat box"Fun Box" karya Rizki Kurniawan dan Muhammad Ilham Akbar

Dua Naskah Cerita Arbi Tanjung Pilihan Balai Bahasa Sumatera Barat

Naskah cerita karya Arbi Tanjung, Lauak Pantau Untuak Ayah dan Anak Padusi jo Cilogok menjadi dua dari 16 naskah pilihan dalam sayembara penulisan karya berbahasa Minangkabau tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Sumatera Barat. Bagaimana ketergantungan anak-anak di Pasaman terhadap air dan berbagai jenis ikan yang hidup di sepanjang alirannya?Atau bagaimana arti penting pengetahuan tentang sirkulasi waktu dalam pengolahan lahan sawah dan hubungannya dengan sumber makanan yang menjadi kekayaan kuliner sebuah masyarakat? Silakan baca ceritanya dalam buku yang akan diterbitkan oleh panitia!

Silek dan Orang Bonjol (Esai 6 Pemenang Terbaik Festival Silek Nusantara 2024 UPT Taman Budaya Sumatera Barat )

“Keramaian Pentjak Dari Vereeniging Setia Bondjol Pada 8 April 1923 di Medan” begitu Soeara Bondjol memberi judul untuk dua gambar pada halaman depan edisi No.5 Tahun kelima, Mei 1923. Gambar orang sedang bermain silat. Gambar pertama tertera keterangan “ Engkoe Sairin mementjak pakai sewah dengan Engkoe Sjaridam”. Gambar kedua yang letaknya di sebelah kanan dari gambar pertama, tertulis penjelasan “ Enkoe B. Ketek bermain pedang dengan Enkoe M.Noer”. Inilah gambar (lebih pantas menyebutnya sebagai foto) perdana bagi koran orang Bonjol yang terbit sejak Februari 1919. Sebelumnya tidak pernah ada gambar (foto) atau lukisan di halaman surat kabar perkumpulan orang Bonjol pada pangkal abad ke-20. Redaksi Koran tersebut menyebut ini sebagai edisi spesial “Inilah pertama kali Soeara meloekiskan gambar dalam halamannja. Alangkah bagoesnja kalau setiap keloear dihijasi dengan gambar” Itu kabar kaitan antara silat dan orang Bonjol. Kabar yang datang jauh dari masa silam. Kurang lebih seabad...

Diberdayakan oleh Blogger